Abstrak : Kemiskinan
adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia, bila dan di
manapun mereka berada. Dan kemiskinan
adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun
demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin.
Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka telah berinteraksi dan membandingkan
kehidupan yang dirasakannya dengan kehidupan bangsa atau orang lain yang
mempunyai tingkat kehidupan social dan ekonomi yang lebih tinggi dari
mereka. Mereka bodoh
bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin
yang tidak punya biaya untuk sekolah.dan
mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin, dan mereka
miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk ikut menggunakan
sumber-sumber pendapatan hidup yang sebenarnya tersedia sumber daya
alam untuk mereka, kemiskinan, kebodohan juga akan mendangkal kan pemahaman
seseorang terhadap keimanannya.
Kata
kunci : Sumber daya alam, kemiskinan, kebodohan, keimanan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah negara yang kaya raya.
Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun
non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat,
bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini
mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang
sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Kekayaan
alam yang sangat berlimpah merupakan anugerah dari Allah SWT yang diamanahkan
untuk rakyat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim terbesar di dunia,
“Amanah tersebut seharusnya di jaga dan dilakukan dengan sebaik - baiknya demi
kemakmuran masyarakat Indonesia khususya umat islam yang ada di Indonesia. Persolanya
mengapa hasil bumi Indonesia yang begitu kayanya tidak membawa masarakat
Indonesia berdiri sejajar seperti bangsa – bangsa di dunia. Rakyat Indonesia
miskin dan bodoh, padahal bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam terbanyak
di dunia sebagai tolak ukur keberhasilan umat di dunia,
Dalam hal kekayaan
alam, Indonesia termasuk yang terkaya di dunia. Tetapi, dalam hal kemakmuran,
pendapatan perkapita rakyat Indonesia masih tertinggal jauh di belakang.Hal ini
diungkapkan oleh staff Deputi Politik Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat
Demokratik (KPP-PRD), Alif Kamal, di Jakarta, Jumat (3/5/2013). Ia mengomentari
pernyataan Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian
ESDM, Harya Adityawarman, yang dimuat oleh Detik.com tanggal 3 Mei 2013. Dalam
pernyataannya, Harya membandingkan Indonesia dengan Singapura,”Singapura, yang
tidak punya sumber daya alam , bisa maju dan pendapatan per kapita warganya
mencapai US$ 48. 595 per orang per tahun. Sedangkan Indonesia, negeri yang kaya
sumber daya alam , pendapatan per kapita warganya hanya US$ 3.452 per orang per
tahun,” kata Harya.Menurut Alif, apa yang diungkapkan Harya itu membuktikan ada
yang tidak beres dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Juga dia
menambahkan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam tetapi tidak bisa mengelolanya,
Indonesia hanya mengandalkn\an export bahan mentah ketimbang industrial , jadi
yang menikmati sumber daya alam Indonesia
yang terbesar sudah berbendera asing.
Pertanyaanya
factor apa yang menyebabkan sebagaimana peryataan Alif kamal tersebut diatas
menujukan penduduk Indonesia yang mayoritas beragam islam terbesar di dunia ini
tidak siap dengan sumber daya manusaianya, kurang terampil dan miskin ilmu (alias
bodoh ) untuk mengelola sumber daya alam
yang di karuniakan oleh Allah swt. Sebetulnya peryataan tentang ketertinggalan
umat Islam dari umat – umat lain dalam segala bidang di dunia sudah di kemukan oleh ulama kita
yaitu Kiai Musta’in yang Ghazalian juga
Mahatir Muhammad ,”Sepertinya mengulang peryataanya kiai
Mustai’n ketinggalan umat Islam yaitu sumber daya manusianya rendah ( SDM nya rendah) dalam artian malas belajar untuk
menuntut Ilmu , Kiai Mustain “mengatakan
untuk mencapai manusia yang di harapkan sesuai tuntutan agama yaitu harus menguasai ilmu dunia dan
aherat ( Iptek dan Imtag ) ,artinya umat islam di wajibkan menuntut ilmu (
belajar ) bahkan beliau mempunyai kata – kata mutiara yang penuh makna yang terkernal
dengan sebutan,” Kita di anjurkan Berotak London dan berhati Mekkah. Dengan
alasan latar belakang tersebut di atas maka judul tesis saya “Bagiamana
Korelasi ke Ilmuwan dan Tingkat ke Imanan Terhadap Derajat Seseorang Khususnya
di Daerah Denpasar Barat Padang Sambian
Bali “
Allah
SWT Berfirman
يرْفَعْ
اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya : Allah akan mengangkat
derajat orang – orang yang berilmu di antara kalian dan orang – orang yang di
beri ilmu beberapa derajat : ( Q.S. Al Mujadilah :11).
B. BAGAN /
SKEMA VARAIABLE DEVENDEN DAN INDENPENDEN
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Mengapa
Indonesia kaya sumber daya alam masarakatnya
miskin ?
2. Indonesia di anugrahi sumber daya
alam yang kaya dan mayoritas beragama Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia kenapa masarakat
dan umatnya terbelakang ?
3. Umat Islam di Indonesia ketinggalan
di segala bidang khususnya Denpasar Barat apa penyebabnya?
4. Apa akibat kebodohan dan kemiskinan di
kalangan umat Islam di Indonesia khususnya
Denpasar Barat Padang Sambian ?
5.
Bagaimana
seharusnya kita sebagai umat Islam menyikapi permasalahan
D.TUJUAN
PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana kemampuan Umat Islam ( SDM ) yang ada di Denpasar Barat Padang Sambian dalam rangka mengola sumber daya alam ( SDM )
yang ada di Bali yang di anugrahkan
Allah SWT untuk meningkatkan kemakmuran sehingga tidak terjadi kebodohan, kemiskinan
yang menyebabkan tindakan di luar agama dan kecundrungan mengarah kekufuran.
E. MANFAAT PENELITIAN
·
Dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan masukan oleh pimpinan Kodya Denpasar
Barat khusunya pimpnana pengurusan keumatan
( dalam hal ini depertemen agama dan yang terkait ) dalam menyiapakn sumber
daya manusia( SDM ) supaya bisa
mengolola sumber adaya alam ( SDA ) yang ada di Bali .
·
Dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagai peneliti lain yang berminat
melakukan penelitian di bidang Peningkatan SDM
baik Imtak dan Implak di masa
yang akan datang.
·
Bagi
peneliti dapat dijadikan sebagai media latihan untuk mengaplikasikan kembali
teori-teori yang pernah dipelajari selama mengikuti perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI
Anjuran dua tokoh
tersebut di atas Berotak London dan Berhati Mekkah, dan sisi lainya yang sudah di sebut kan Al-Qur’an
diatas “ Allah Mengangkat Derajat Orang- Orang Yang Berilmu “ juga masih banyak ayat – ayat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al- Hadits Nabi
sebagai berikut, ayat – ayat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadits ini hubungan nya untuk
menyemangati umatnya terutama umat Islam di Indonesia dan khususnya di Denpasar
Barat Padang Sambian untuk meningkatkan
sumber daya manusia dengan menutut ilmu ,” berikut .”
Dari Al-Qur’an”
Tentang Perintah Menuntuk Ilmu Dalam Al-Qur’an
1.
Surat
Al ‘Alaq Ayat ( 1 -5 )
“ Bacalah dengan nama tuhanmu yang
menciptakan Dia menciptakan manusia
dari segumpal darah, bacalah dan tuhamulah Yang Maha
Pemurah Yang Mengajar ( manusia ) dengan
perantara kalam ( baca tulis ) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak di ketaui.
2. Surat Al-Zumar ayat ( 9 )
"Katakanlah: "Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya
orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
3.
Surat Al Ashr ayat ( 1 - 3 )
“ Demi masa sesungguhnya
manusia itu benar – benar dalam
kerugian, kecuali orang – orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran
4. Surat
At -Taubah ayat ( 122 )
Tidak
sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.
5.
Surat Ankabut ayat ( 43 )
“
Dan perumpamaan=perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
6.
Surat Al- Jumuah
ayat :10
Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung”
B.
Dari Al- Hadits
Tentang
Perintah Menuntuk Ilmu Dalam Al-Hadits
1. Menuntut
ilmu/belajar wajib bagi setiap mukmin baik pria dan wanita
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki
– laki dan perempuan ( HR. Ibnu Abdul Barr )
2. Belajar
atau menuntut ilmu sampai ke negeri china
“
Tuntutlah Ilmu walaupun sampai ke negeri china ( HR.Ibnu Adi dan Al-Baihaki dari Anas )
3. Di
Fardhukan atas muslim yang berakal
“ Menuntut ilmu itu fardhu bagi setiap muslim
“ ( Hr. Abu Nu’im dari hadis Ali ra )
4. Di
Mudahkan sampai ke surga di aherat
“ Barang siapa yang
menempuh jalan yang padanya ia menentut ilmu , Maka Allah menempuhkanya
jalan ke surga ( HR. Muslim dari Abu
Hurairah )
B. HIPOTESIS PENELITIAN
- Jika bangsa Indonesia khusunya umat Islamnya mengamalkan agamanya dengan menutut ilmu sehingga memiliki sumber daya manusia yang bagus ( SDM yang bagus ) maka umat Islam di dunia dan Indonesia dan juga khususya di Denpasar Barat padang sambian tidak ketinggalan di Segala bidang.
- Dengan ilmu memadai ( SDM yang memadai ),” Bangsa Indonesia khusunya umat Islam mempunyai kemampuan Mengelola Suber Daya Alam ( SDA ) yang di anugrahkan Allah swt ,” Sehingga tidak sampai memakai tenaga asing yang menyebabkan hasil bumi meluap keluar negri tanpa memberi kesejahteran kepada rakyatnya.
- Dengan melimpahnya sumber daya alam (SDA ) yang ada kemudian di imbangi Pendidikan ( SDM ) yang mumpuni dalam mengolala Sumber daya alam maka kemiskinan , kebodohan sehingga kecundrungan umat menjadi melalukuan hal – hal yang negative yang melanggar norma aturan dan agama juga kekufuran bisa di tekan.
C. INDIKATOR
·
Indonesia
kaya sumber daya alam ,
Namun pendapatan perkapita rendah di bandingkan Singapura
·
Indonesia
kaya sumber daya alam ,”
Namun masih banyak rakyat hidup dalam kemiskinan
·
Indonesia mayoritas
beragam Islam namun umatnya tertinggal di segala bidang
·
Umat
Islam tertinggal dari umat lain dari segala bidang di karenakan
meninngalkan agamanya, “Untuk menuntuk ilmu dunia
dan aherat
sebagaimana yang di pesankan kya’i Mustai’n
umat Islam di haruskan
Berotak London Berhati Mekkah
·
Kemalasan
dan kebodohan umat Islam di Indonesia dan khusunya di Denpasar Barat Padang
Sambian menyebabkan kemiskinan
·
Kemiskinan
di Denpasar Barat Padang Sambian menjadikan kriminalitas menjadi tinggi di
Bali.
·
Kebodohan
dan kemiskinan di Denpasar Barat menyebabkan kekupuran.
D. CARA
PENELITIAN
Penulis mendapat informasi dalam
makalah ini dari internet, web, blogs, dan terjun langsung ke dengan cara interview
langsung di lapangan.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
1. Mengapa Indonesia Kaya Sumber Daya Alam Masarakatnya Miskin ?. “ Kemiskinan di Indonesia ,”kalau kita
kembali ke akar permasalahan kenapa masarakat Indonesia dan khususnya umat islam yang ada di Indonesia dan khususnya di
Denpasar Barat padang Sambian mundur dan
ketinggalan sedangkan masarakat dan umat lainya maju,” dikarenakan masarakat
dan ummat Islam mundur adalah karena
ummat Islam di Indonesia dan
khususnya sudah tidak mempraktekkan
ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur'an dan Hadits. Padahal itu
adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat. Dalam Islam begitu
banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri.
Sebagai contoh, Nabi berkata , “ Bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi
setiap Muslim lelaki dan perempuan [HR Ibnu Majah).
1.
Indonesia di anugrahi sumber daya alam dan
mayoritas baragama Islam bhkan terbesar di dunia kenapa masarakat dan umatnya
bodoh ?.” Kebodohan adalah keadaan dan situasi disaat kurangnya pengetahuan
terhadap sesuatu informasi bersifat subjektif. Kenyataan ini
banyak terjadi di Indonesia yang mayorits ummat Islam yang malas
belajar. Akibatnya masarakat Indonesia
dan khususya ummat Islam jadi bodoh dan terbelakang.Sebaiknya ummat Non Muslim
begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3 dan banyak juga
yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal seperti Bill Gates
yang meski tidak lulus kuliah tapi tetap terus belajar sehingga bisa membuat
sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia.Ummat Non Muslim begitu
cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali,
mobil, komputer, dan sebagainya, sementara ummat Islam karena bodoh nyaris
tidak bisa apa-apa.
2.
Umat Islam
di Indonesia ketinggalan di segala bidang khususnya di daerah Denpasar Barat
Padang Sambian apa penyebabya ,” Penyebabnya adalah kebodohan , dan kebodohan yang utama adalah
kemalasan. Kemalasan adalah setan nomor satu bagi para umat ini. “ Banyak Masarakat dan khususnya umat
Islam juga para generasi mudanya yang malas dalam pelajaran hanya karena ingin
melakukan hal yang menyenangkan tapi pada akhirnya merugikan. Menurut hasil
survei, kami yang sulit untuk mengatur waktu untuk belajar dan kegiatan
lainnya. Mereka malah mendahulukan kesenangan daripada harus belajar. Tapi pada
akhirnya mereka akan menyesali perbuatan meraka tidak lulus atau karena hasil
nilai yang kurang memuaskan. Bahkan tua malah melihat televisi dengan volume
kencang. Itu mengakibatkan konsentrasi dalam belajar hilang dan membuat anak
ingin melihat televisi juga. Dengan kemalasan yang semakin meningkat akan
membuat pelajar semakin menurun hasil belajarnya. Maka dari itu pelajar harus
sadar bahwa kemalasan bukanlah hal baik untuk tetap dibudidayakan. Dan
kemalasan juga bukanlah hal baik untuk keberhasilan.
3.
Apa akibat
Kebodohan dan kemiskinan di kalangan umat Islam di Indonesia khususnya di
Denpasar Barat Padang Sambian ?. Kemiskinan
dan kebodohan walau tidak semua orang merasakan kehadirannya sebagai masalah,
sesungguhnya, kemiskinan adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh
manusia, bila dan di manapun mereka berada. Masalah ini sama tuanya dengan usia
kemanusiaan itu sendiri dan implikasinya dapat melibatkan keseluruhan aspek
kehidupan manusia bersangkutan. Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan
adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun
demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin. Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka
telah berinteraksi dan membandingkan kehidupan yang dirasakannya dengan
kehidupan orang lain yang mempunyai tingkat kehidupan social dan ekonomi yang
lebih tinggi dari mereka. Sebuah masalah sosial, kemiskinan tidak hanya
berpengaruh kepada kehidupan pribadi seseorang yang hidupnya atau keluarganya
berada dalam kemiskinan itu, tetapi juga terhadap lingkungan dan masyarakat
lain yang berada dalam system kemasyarakatani di luar diri dan keluarganya dalam
arti yang jauh luas dari itu. Ia tidak saja akan berdampak kepada kekurangan
pangan, sandang, atau perumahan, tetapi juga dapat merambah kepada sub-sub
sistem social, yang lebih luas lagi dari itu, seperti pendidikan, agama dan
juga keamanan. Kemiskinan dapat membuat seseorang tidak mengenyam pendidikan
yang memadai, sehingga hidup dalam kebodohan. Ia juga dapat membuat seseorang
melakukan perbuatan melanggar hukum, sehingga mengganggu keamanan negara. Dan
inilah dalam pelanggaran – pelanggaran yang di akibatkan kemiskinan dan
kebodohan orang cendrung menjadi kupur, bisa kupur nikmat, kupur agama dan lain
– lain sebagaimana hadits nabi :
Tentang
Kemiskinan Dekat Kekupuran
لْقَدَرَ
يَسْبِقَ أَنْ الْحَسَدُ كَادَ وَ كُفْرًا يَكُوْنَ أَنْ الْفَقْرُ كَادَ
“
Kefakiran itu amat dekat dengan kekafiran “ ( HR. Muslim )
4.
Bagaimana Seharusnya kita sebagai
umat Islam menyikapi permasalahan ini
?
Di Provinsi Bali khususnya Denpasar Barat
Padang Sambian ini misalnya, banyak
fakta menunjukkan benarnya teori seperti disebut di atas. Dengan tingkat
kemiskinan sekitar 40% yang ada di daerah ini, sekitar 60% lebih masyarakat di
daerah ini hanya mampu mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD),
dimana sebagian besar dari jumlah itu justru tidak tamat SD. Ini berarti bahwa
sekitar 60% masyarakat di provinsi ini tergolong tertinggal Sumber Daya Manusia
(SDM)nya, dan itu termasuk ke dalam angka kebodohan. Di daerah-daerah tertentu,
seperti di pinggir kota Denpasar Barat (padang
sambian ), misalnya, sekitar 20% dari masyarakatnya tidak pernah sekolah sama
sekali, dengan alasan tidak ada dana untuk itu. Mereka tidak sekolah bukan
karena malas, tetapi karena miskin. Dan, akibat dari itu adalah mereka hidup
dalam kebodohan.
Adalah hal yang menarik untuk diungkap dari temuan seperti disebut diatas bahwa kebodohan masyarakat di daerah ini berasal dari kemiskinan yang mereka derita. Mereka bodoh bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin yang tidak punya biaya untuk sekolah. Tetapi adakah hubungan kemiskinan yang mereka derita dengan kebodohan yang mereka alami itu ? Jawabannya, ada. Beberapa responden yang ditanyai mengenai hal itu menjawab bahwa mereka miskin karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara bekerja yang baik untuk mengubah keadaan hidup yang mereka derita itu. Di sini terbenarlah teori yang mengatakan bahwa antara kemiskinan dan kebodohan adalah dua kondisi social yang saling berkait antara satu sama lain. Kebodohan menyebabkan orang miskin, dan kemiskinan juga dapat menyebabkan orang menjadi bodoh. Kehidupan orang yang menderita dua kondisi yang tidak menguntungkan ini tidak saja stagnan, tetapi justru akan menimbulkan beban kepada pihak lain, langsung atau tidak langsung. Oleh sebab itu, penanggulangannya tidak boleh dilakukan secara parsial, tetapi harus simultan.
Kemudian, kemiskinan juga dapat menimbulkan kerawanan social di bidang keamanan. Tidak jarang orang miskin menjadi beringas ketika tuntutan dasar hidup nya tidak terpenuhi, dan akhirnya melakukan apa saja untuk memenuhi tuntutan hidup yang mendesak tersebut. Hal ini di Denpasar Barat , antara lain, terbukti dengan termasuknya daerah ini sebagai daerah dengan tingkat kerawanan social yang cukup tinggi dan banyak nya TKI untuk mengadu nasib keluar Negri . Kaitan antara kemiskinan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi bodoh, dan kebodohan yang juga dapat membuat seseorang menjadi miskin di satu pihak, dengan kemiskinan dan kebodohan yang dapat pula berakibat munculnya prilaku-prilaku kriminal di pihak lain, adalah dua kondisi social yang sesungguhnya perlu dicaritahu factor luaran yang menyebabkan lahirnya dua kondisi yang saling berkait tersebut. Di sini, teori yang pernah dikemukakan oleh Profesor Selo Soemarjan sekitar 27 tahun yang lalu, agaknya, relevan untuk dikemukakan.
Adalah hal yang menarik untuk diungkap dari temuan seperti disebut diatas bahwa kebodohan masyarakat di daerah ini berasal dari kemiskinan yang mereka derita. Mereka bodoh bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin yang tidak punya biaya untuk sekolah. Tetapi adakah hubungan kemiskinan yang mereka derita dengan kebodohan yang mereka alami itu ? Jawabannya, ada. Beberapa responden yang ditanyai mengenai hal itu menjawab bahwa mereka miskin karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara bekerja yang baik untuk mengubah keadaan hidup yang mereka derita itu. Di sini terbenarlah teori yang mengatakan bahwa antara kemiskinan dan kebodohan adalah dua kondisi social yang saling berkait antara satu sama lain. Kebodohan menyebabkan orang miskin, dan kemiskinan juga dapat menyebabkan orang menjadi bodoh. Kehidupan orang yang menderita dua kondisi yang tidak menguntungkan ini tidak saja stagnan, tetapi justru akan menimbulkan beban kepada pihak lain, langsung atau tidak langsung. Oleh sebab itu, penanggulangannya tidak boleh dilakukan secara parsial, tetapi harus simultan.
Kemudian, kemiskinan juga dapat menimbulkan kerawanan social di bidang keamanan. Tidak jarang orang miskin menjadi beringas ketika tuntutan dasar hidup nya tidak terpenuhi, dan akhirnya melakukan apa saja untuk memenuhi tuntutan hidup yang mendesak tersebut. Hal ini di Denpasar Barat , antara lain, terbukti dengan termasuknya daerah ini sebagai daerah dengan tingkat kerawanan social yang cukup tinggi dan banyak nya TKI untuk mengadu nasib keluar Negri . Kaitan antara kemiskinan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi bodoh, dan kebodohan yang juga dapat membuat seseorang menjadi miskin di satu pihak, dengan kemiskinan dan kebodohan yang dapat pula berakibat munculnya prilaku-prilaku kriminal di pihak lain, adalah dua kondisi social yang sesungguhnya perlu dicaritahu factor luaran yang menyebabkan lahirnya dua kondisi yang saling berkait tersebut. Di sini, teori yang pernah dikemukakan oleh Profesor Selo Soemarjan sekitar 27 tahun yang lalu, agaknya, relevan untuk dikemukakan.
Tokoh sosiologi terkemuka Indonesia itu menggunakan
istilah “kemiskinan structural” untuk menyebutkan kemiskinan yang diderita oleh
segolongan masyarakat karena struktur social yang tidak memungkinkan mereka
dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapat yang sebenarnya tersedia bagi
mereka. . Jadi, mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin, dan
mereka miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk ikut menggunakan
sumber-sumber pendapat hidup yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Tetapi,
pertanyaan lanjut yang perlu dikemukakan juga dalam konteks ini adalah, kenapa
mereka tidak mendapat kesempatan itu ? Apakah karena adanya
ketidakadilansosial, atau justru lebih bertumpu kepada etos kerja dan atau
budaya yang berlaku di tengah-tengah masyarakat itu sendiri ? Kelihatannya,
kemungkinan seperti disebut terakhir lebih banyak memegang peran terciptanya
kemiskinan tersebut, disamping factor structural seperti disebut di atas.
Kalangan ilmuan social sepakat bahwa cara atau prilaku hidup yang dianut oleh
suatu masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap tumbuh dan
berkembangnya kemiskinan di masyarakat bersangkutan. Kemiskinan yang timbul
oleh factor ini disebut sebagai kebudayaan kemiskinan, atau kemiskinan
cultural. Kemiskinan jenis ini seringkali berkembang bila system ekonomi dan
social yang berlapis-lapis rusak atau berganti seperti di masa peralihan dari
feodalisme ke kapitalisme, atau pada masa pesatnya perkembangan teknologi dan
industrialisasi. Maka, kembali ke Denpasar barat , sebagai salah satu daerah
dengan tingkat kemiskinan tinggi di Bali, beberapa factor seperti dikemukakan
di atas perlu digunakan sebagai pisau analisis untuk melihat adakah factor yang
lebih dominan dalam menciptakan kemiskinan di daerah ini, atau semua factor itu
bermain secara serempak, sehingga pemecahan masalahnya pun perlu dilakukan
dengan pendekatan multi factor itu sendiri. Oleh sebab itu, disinilah
pentingnya sebuah penelitian lapangan perlu dilakukan secara ilmiah, dan di
sini pulalah sebuah kajian teoritis dipadu bersama temuan lapangan untuk
menemukan solusi-solusi obyektif tentang masalah kemiskinan dan kebodohan di
Provinsi Denpasar Barat
Seperti disinggung di atas, kajian yang mendalam
tentang masalah kemiskinan, kebodohan, dan infrastruktur di Provinsi Bali ini harus terus di lanjutkan dengan tujuan
untuk mengetahui secara mendalam dan menjelaskan secara ilmiah kondisi factual
yang terjadi di lapangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah tiga
variable tersebut. Kajian atau penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa, dosen atau pihak lainya diharap berguna sebagai masukan dan bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis bagi Gubernur dan
bagi siapa saja yang peduli terhadap persoalan-persoalan kemiskinan, kebodohan,
dan infrastruktur di negeri ini secara keseluruhan.Begitupun seterusnya, bagi
peneliti-peneliti diharap dapat menjadi referensi tertulis dan ilmiah, sehingga
apapun kebijakan yang akan mereka lakukan akan menjadi sesuatu yang rasional,
dan proporsional, serta jauh dari sekedar dugaan-dugaan yang justru akan
menambahkan banyaknya permasalah berikut ketimbang memecahkannya sebagaimana
diharapkan oleh kita semua.Adapun peliputan yang lakukan di lapangan dengan
menjadi kan teori-teori ilmiah mutakhir tentang kemiskinan dan kebodohan
sebagai pisau analisis untuk menemukan berbagai factor yang bermain di sekitar
masalah tersebut.
Disamping itu juga teori-teori itu juga dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam menentukan langkah-langkah
penanggulangannya yang dirasa perlu dilakukan oleh semua pihak yang terkait
dengan masalah ini Bali. Saya secara pribadi memandang cara seperti ini lebih
tepat, agar kemungkinan terjadinya bisa dapat diminimalisir, karena teori-teori
yang digunakan memang telah teruji secara ilmiah, walau untuk Bali masih sebagai sesuatu yang baru. Dengan
menggunakan teori-teori yang telah teruji itu juga, sebuah upaya untuk berguru
kepada orang atau pihak-pihak tertentu yang telah berpengalaman tidak
ditinggalkan, sehingga kemungkinan akan terjadinya kesalahan dapat
diperkecil.Berkenaan dengan hal tersebut diatas, salah satu upaya pemerintah
dalam memberantas kebodohan dan kemiskinan ini adalah dengan memperbanyak /
mendorong / memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kalangan peneliti dengan
memberikan dukungan moril dan sprituil, sehingga diharapkan nantinya,
penelitian-penelitian tersebut bisa makximal dan mendapatkan hasil yang
berkualitas, sehingga bisa menjadi acuan pemerintah dalam menjalankan amanah
rakyat, serta realisasi untuk menjadikan masyarakat bebas dari kebodohan dan
kemiskinan akan terwujud. Amin
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Sumber
daya alam yang di anugrahkan Allah SWT. Di bumi Indonesia khususnya di bumi
Denpasar Barat Padang Sambian, Menunngu sumber daya manusia Indonesia untuk
mengelolanya.
Kemiskinan
adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia, bila dan di
manapun mereka berada
Kemiskinan
adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun
demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin.
Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka telah berinteraksi dan membandingkan
kehidupan yang dirasakannya dengan kehidupan orang lain yang mempunyai tingkat
kehidupan social dan ekonomi yang lebih tinggi dari mereka.
Mereka
bodoh bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin
yang tidak punya biaya untuk sekolah.Jadi, mereka miskin karena bodoh, mereka
bodoh karena miskin, dan mereka miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk
ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan hidup yang sebenarnya tersedia untuk
mereka.
Jadi, berdasarkan pengertian, penyebab
dan cara mengatasinya kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya manusia itu
tidak ada yang bodoh tetapi malas sehingga sumber daya manusia Indonesia rendah dan
tertinggal di segala bidang dari negara – negara lain .
Indonesia, khususnya Denpasar Barat Padang Sambian akan
lebih tinngi kemakmuran dan derajatnya di banding dengan negara – negara lain
bila sumber daya alam ( SDA ), sumber daya manusia ( SDM ) dan keimanan di
korelasikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, Jakarta, Sinar Harapan, 1984, hal. 11.
2. Data Primer 2004.
3. Kapolda Riau,
dalam Riau Pos
4. Selo Soemardjan,
“Kemiskinan Struktural dan Pembangunan: Pengantar,” Kemiskinan Struktural, ed.
Alfian et. al., Jakarta, YIIS., 1980, h.5.
5. Lihat dan badingkan, Oscar Lewis, dalam Parsudi, ibid., h.29-32.
5. Lihat dan badingkan, Oscar Lewis, dalam Parsudi, ibid., h.29-32.
SARAN
Sebaiknya masarakat Indonesia khususnya umat
Islam yang ada di Denpasar Barat Padang Sambian dan juga para generasi muda sebagai pelajarnya ,siswa-siswinya dan mahasiswa pada umumya suoaya bisa lebih
giat lagi dalam meningkatkan kegiatan belajar menuntut ilmu karena dengan ilmu bisa bersaing dalam dunia pendidikan
Internasional, seperti olimpiade-olimpiade yang sudah ada sejak zaman dahulu sebagai peningkatan sumber daya
manusia , juga supaya bisa mengelola
sumber daya alam yang ada yang telah di karuniakan oleh Allah swt dapat
dikolola oleh sumber daya manusia Indonesia sendiri, generasi Islam harus tampil depan untuk jadi
kholipah di muka bumi nusantara dengan
modal SDA,SDM, dan Ilmu Sehingga
kemakmuran akan tercapai, dengan prinsip
tidak jauh dari Al-Qur’an dan Hadits yaitu : “Berotak
London Berhati Mekkah” . Amiiiiin