Jawaban Metologi Penelitian


Abstrak : Kemiskinan adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia, bila dan di manapun mereka berada. Dan  kemiskinan adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin. Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka telah berinteraksi dan membandingkan kehidupan yang dirasakannya dengan kehidupan bangsa atau orang lain yang mempunyai tingkat kehidupan social dan ekonomi yang lebih tinggi dari mereka.  Mereka  bodoh  bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin yang tidak punya biaya untuk sekolah.dan  mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin, dan mereka miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk ikut menggunakan sumber-sumber  pendapatan  hidup yang sebenarnya tersedia sumber daya alam untuk mereka, kemiskinan, kebodohan juga akan mendangkal kan pemahaman seseorang terhadap keimanannya.
                        Kata kunci : Sumber daya alam, kemiskinan, kebodohan, keimanan



 
BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH

       Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Kekayaan alam yang sangat berlimpah merupakan anugerah dari Allah SWT yang diamanahkan untuk rakyat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim terbesar di dunia, “Amanah tersebut seharusnya di jaga dan dilakukan dengan sebaik - baiknya demi kemakmuran masyarakat Indonesia khususya umat islam yang ada di Indonesia. Persolanya mengapa hasil bumi Indonesia yang begitu kayanya tidak membawa masarakat Indonesia berdiri sejajar seperti bangsa – bangsa di dunia. Rakyat Indonesia miskin dan bodoh, padahal bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam terbanyak di dunia sebagai tolak ukur keberhasilan umat di dunia,
     Dalam hal kekayaan alam, Indonesia termasuk yang terkaya di dunia. Tetapi, dalam hal kemakmuran, pendapatan perkapita rakyat Indonesia masih tertinggal jauh di belakang.Hal ini diungkapkan oleh staff Deputi Politik Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD), Alif Kamal, di Jakarta, Jumat (3/5/2013). Ia mengomentari pernyataan Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Harya Adityawarman, yang dimuat oleh Detik.com tanggal 3 Mei 2013. Dalam pernyataannya, Harya membandingkan Indonesia dengan Singapura,”Singapura, yang tidak punya sumber daya alam , bisa maju dan pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 48. 595 per orang per tahun. Sedangkan Indonesia, negeri yang kaya sumber daya alam , pendapatan per kapita warganya hanya US$ 3.452 per orang per tahun,” kata Harya.Menurut Alif, apa yang diungkapkan Harya itu membuktikan ada yang tidak beres dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Juga dia menambahkan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam tetapi tidak bisa mengelolanya, Indonesia hanya mengandalkn\an export bahan mentah ketimbang industrial , jadi yang menikmati sumber daya alam Indonesia  yang terbesar sudah berbendera asing.  
     Pertanyaanya factor apa yang menyebabkan sebagaimana peryataan Alif kamal tersebut diatas menujukan penduduk Indonesia yang mayoritas beragam islam terbesar di dunia ini tidak siap dengan sumber daya manusaianya, kurang terampil dan miskin ilmu (alias bodoh )  untuk mengelola sumber daya alam yang di karuniakan oleh Allah swt. Sebetulnya peryataan tentang ketertinggalan umat Islam dari umat – umat lain dalam segala bidang   di dunia sudah di kemukan oleh ulama kita yaitu Kiai Musta’in yang Ghazalian juga   Mahatir Muhammad  ,”Sepertinya mengulang peryataanya  kiai  Mustai’n ketinggalan umat Islam yaitu sumber daya manusianya  rendah ( SDM  nya rendah) dalam artian malas belajar untuk menuntut Ilmu , Kiai Mustain “mengatakan untuk mencapai manusia yang di harapkan sesuai tuntutan  agama yaitu harus menguasai ilmu dunia dan aherat ( Iptek dan Imtag ) ,artinya umat islam di wajibkan menuntut ilmu ( belajar ) bahkan beliau mempunyai kata – kata mutiara yang penuh makna yang terkernal dengan sebutan,” Kita di anjurkan Berotak London dan berhati Mekkah. Dengan alasan latar belakang tersebut di atas maka judul tesis saya    Bagiamana Korelasi ke Ilmuwan dan Tingkat ke Imanan Terhadap Derajat Seseorang Khususnya di Daerah  Denpasar Barat Padang Sambian Bali “

Allah SWT Berfirman
يرْفَعْ  اللهُ  الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
                 Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang – orang yang berilmu di antara kalian dan orang – orang yang di beri ilmu beberapa derajat : ( Q.S. Al Mujadilah :11).

B. BAGAN / SKEMA VARAIABLE DEVENDEN DAN INDENPENDEN 

 
   C. RUMUSAN MASALAH

1.      Mengapa Indonesia kaya sumber daya alam  masarakatnya miskin ?

2.      Indonesia di anugrahi sumber daya alam yang kaya dan mayoritas beragama Islam terbesar  di Indonesia bahkan di dunia kenapa masarakat dan umatnya terbelakang ?

3.      Umat Islam di Indonesia ketinggalan di segala bidang khususnya Denpasar Barat apa penyebabnya?


4.      Apa  akibat kebodohan dan kemiskinan di kalangan  umat Islam di Indonesia khususnya
Denpasar Barat Padang Sambian ?

5.      Bagaimana seharusnya kita sebagai umat Islam menyikapi permasalahan

D.TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan Umat Islam ( SDM ) yang ada di   Denpasar Barat Padang Sambian dalam  rangka mengola sumber daya alam ( SDM ) yang  ada di Bali yang di anugrahkan Allah SWT untuk meningkatkan kemakmuran sehingga tidak terjadi kebodohan, kemiskinan yang menyebabkan tindakan di luar agama dan kecundrungan mengarah kekufuran. 


E.  MANFAAT PENELITIAN

·         Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan oleh pimpinan Kodya Denpasar Barat   khusunya pimpnana pengurusan keumatan ( dalam hal ini depertemen agama dan yang terkait ) dalam menyiapakn sumber daya manusia( SDM )  supaya bisa mengolola sumber adaya alam ( SDA ) yang ada di Bali  .

·         Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagai peneliti lain yang berminat melakukan penelitian di bidang Peningkatan SDM  baik Imtak dan Implak  di masa yang akan datang.

·         Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai media latihan untuk mengaplikasikan kembali teori-teori yang pernah dipelajari selama mengikuti perkuliahan.




BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.   TEORI
 Anjuran dua tokoh tersebut di atas Berotak London dan Berhati Mekkah, dan  sisi lainya yang sudah di sebut kan Al-Qur’an diatas “  Allah Mengangkat Derajat Orang- Orang  Yang Berilmu “ juga masih banyak  ayat – ayat dalam  kitab suci Al-Qur’an dan Al- Hadits Nabi sebagai berikut,   ayat – ayat dalam kitab suci  Al-Qur’an dan Hadits ini hubungan nya untuk menyemangati umatnya terutama umat Islam di Indonesia dan khususnya di Denpasar Barat Padang Sambian  untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan menutut ilmu ,”  berikut .”
 Dari Al-Qur’an”
 Tentang Perintah Menuntuk Ilmu Dalam Al-Qur’an
1.      Surat Al ‘Alaq Ayat ( 1 -5 )

“ Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan  Dia menciptakan manusia dari     segumpal  darah, bacalah dan tuhamulah Yang Maha Pemurah Yang Mengajar ( manusia )  dengan perantara kalam ( baca tulis ) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak di  ketaui.   

2.      Surat Al-Zumar ayat  ( 9 )
                "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak 
                 mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." 
         
3.      Surat Al Ashr ayat  ( 1 - 3 )

“ Demi masa sesungguhnya manusia  itu benar – benar dalam kerugian, kecuali orang – orang yang beriman  dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati  supaya  mentaati kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran


4.      Surat At -Taubah ayat  ( 122 )

Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

5.      Surat Ankabut ayat ( 43 )


“ Dan perumpamaan=perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang  memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.


6.      Surat  Al- Jumuah  ayat :10

       
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung
    B.  Dari Al- Hadits
Tentang Perintah Menuntuk Ilmu Dalam Al-Hadits 
1.      Menuntut ilmu/belajar wajib bagi setiap mukmin baik pria dan wanita
 Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki – laki dan perempuan ( HR. Ibnu Abdul Barr )
2.      Belajar atau menuntut ilmu sampai ke negeri china

“ Tuntutlah Ilmu walaupun sampai ke negeri china ( HR.Ibnu Adi dan Al-Baihaki   dari Anas )

3.      Di Fardhukan atas muslim yang berakal
 “ Menuntut ilmu itu fardhu bagi setiap muslim “ ( Hr. Abu Nu’im dari hadis Ali ra )

4.      Di Mudahkan sampai ke surga di aherat 
“ Barang siapa yang menempuh jalan yang padanya ia menentut ilmu , Maka Allah    menempuhkanya jalan ke surga  ( HR. Muslim dari Abu Hurairah )

B. HIPOTESIS PENELITIAN
  • Jika bangsa Indonesia khusunya umat Islamnya mengamalkan agamanya dengan menutut ilmu sehingga memiliki sumber daya manusia yang bagus  ( SDM yang bagus ) maka umat Islam di dunia dan Indonesia  dan juga khususya di Denpasar Barat padang sambian tidak ketinggalan di Segala bidang.
  • Dengan ilmu memadai  ( SDM yang memadai ),” Bangsa Indonesia khusunya umat Islam mempunyai kemampuan Mengelola Suber Daya Alam ( SDA ) yang di anugrahkan Allah swt ,” Sehingga tidak sampai memakai tenaga asing yang menyebabkan hasil bumi meluap keluar negri tanpa memberi kesejahteran kepada rakyatnya.

  • Dengan melimpahnya sumber daya alam (SDA )  yang ada kemudian di imbangi Pendidikan ( SDM ) yang mumpuni dalam  mengolala Sumber daya alam maka kemiskinan , kebodohan  sehingga kecundrungan umat  menjadi melalukuan hal – hal yang negative yang melanggar norma aturan dan agama juga  kekufuran bisa di tekan.

C. INDIKATOR
·         Indonesia kaya sumber daya alam , Namun pendapatan perkapita rendah di bandingkan Singapura  

·         Indonesia kaya sumber daya alam ,” Namun masih banyak rakyat hidup dalam kemiskinan  

·         Indonesia mayoritas beragam Islam namun umatnya tertinggal di segala  bidang  

·         Umat Islam tertinggal dari umat lain dari segala bidang di karenakan
            meninngalkan agamanya, “Untuk menuntuk ilmu dunia dan aherat
             sebagaimana yang di pesankan kya’i Mustai’n umat Islam di haruskan 
             Berotak London Berhati Mekkah
 
·         Kemalasan dan kebodohan umat Islam di Indonesia dan khusunya di Denpasar Barat Padang Sambian menyebabkan kemiskinan 

·         Kemiskinan di Denpasar Barat Padang Sambian menjadikan kriminalitas menjadi tinggi di Bali.

·         Kebodohan dan kemiskinan di Denpasar Barat menyebabkan kekupuran.

D. CARA PENELITIAN


Penulis mendapat informasi dalam makalah ini dari internet, web, blogs,  dan terjun langsung ke dengan cara interview langsung di lapangan.


BAB III

PEMBAHASAN MASALAH



1.     Mengapa Indonesia Kaya Sumber Daya Alam Masarakatnya Miskin ?.  “ Kemiskinan di Indonesia ,”kalau kita kembali ke akar permasalahan kenapa masarakat Indonesia dan khususnya umat  islam yang ada di Indonesia dan khususnya di Denpasar Barat padang Sambian  mundur dan ketinggalan sedangkan masarakat dan umat lainya maju,” dikarenakan masarakat dan ummat  Islam mundur adalah karena ummat Islam  di Indonesia dan khususnya  sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur'an dan Hadits. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat. Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri. Sebagai contoh, Nabi berkata , “ Bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan [HR Ibnu Majah).
1.       Indonesia di anugrahi sumber daya alam dan mayoritas baragama Islam bhkan terbesar di dunia kenapa masarakat dan umatnya bodoh ?.”  Kebodohan  adalah keadaan dan situasi disaat kurangnya pengetahuan terhadap sesuatu informasi bersifat subjektif.  Kenyataan ini  banyak terjadi di Indonesia yang mayorits ummat Islam yang malas belajar. Akibatnya  masarakat Indonesia dan khususya ummat Islam jadi bodoh dan terbelakang.Sebaiknya ummat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3 dan banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal seperti Bill Gates yang meski tidak lulus kuliah tapi tetap terus belajar sehingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia.Ummat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya, sementara ummat Islam karena bodoh nyaris tidak bisa apa-apa.

2.       Umat Islam di Indonesia ketinggalan di segala bidang khususnya di daerah Denpasar Barat Padang Sambian apa penyebabya ,” Penyebabnya adalah  kebodohan , dan kebodohan yang utama adalah kemalasan. Kemalasan adalah setan nomor satu bagi para umat ini.  “ Banyak Masarakat dan khususnya umat Islam  juga para generasi mudanya yang  malas dalam pelajaran hanya karena ingin melakukan hal yang menyenangkan tapi pada akhirnya merugikan. Menurut hasil survei, kami yang sulit untuk mengatur waktu untuk belajar dan kegiatan lainnya. Mereka malah mendahulukan kesenangan daripada harus belajar. Tapi pada akhirnya mereka akan menyesali perbuatan meraka tidak lulus atau karena hasil nilai yang kurang memuaskan. Bahkan tua malah melihat televisi dengan volume kencang. Itu mengakibatkan konsentrasi dalam belajar hilang dan membuat anak ingin melihat televisi juga. Dengan kemalasan yang semakin meningkat akan membuat pelajar semakin menurun hasil belajarnya. Maka dari itu pelajar harus sadar bahwa kemalasan bukanlah hal baik untuk tetap dibudidayakan. Dan kemalasan juga bukanlah hal baik untuk keberhasilan.

3.       Apa akibat Kebodohan dan kemiskinan di kalangan umat Islam di Indonesia khususnya di Denpasar  Barat Padang Sambian ?. Kemiskinan dan kebodohan walau tidak semua orang merasakan kehadirannya sebagai masalah, sesungguhnya, kemiskinan adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia, bila dan di manapun mereka berada. Masalah ini sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasinya dapat melibatkan keseluruhan aspek kehidupan manusia bersangkutan. Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin.    Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka telah berinteraksi dan membandingkan kehidupan yang dirasakannya dengan kehidupan orang lain yang mempunyai tingkat kehidupan social dan ekonomi yang lebih tinggi dari mereka. Sebuah masalah sosial, kemiskinan tidak hanya berpengaruh kepada kehidupan pribadi seseorang yang hidupnya atau keluarganya berada dalam kemiskinan itu, tetapi juga terhadap lingkungan dan masyarakat lain yang berada dalam system kemasyarakatani di luar diri dan keluarganya dalam arti yang jauh luas dari itu. Ia tidak saja akan berdampak kepada kekurangan pangan, sandang, atau perumahan, tetapi juga dapat merambah kepada sub-sub sistem social, yang lebih luas lagi dari itu, seperti pendidikan, agama dan juga keamanan. Kemiskinan dapat membuat seseorang tidak mengenyam pendidikan yang memadai, sehingga hidup dalam kebodohan. Ia juga dapat membuat seseorang melakukan perbuatan melanggar hukum, sehingga mengganggu keamanan negara. Dan inilah dalam pelanggaran – pelanggaran yang di akibatkan kemiskinan dan kebodohan orang cendrung menjadi kupur, bisa kupur nikmat, kupur agama dan lain – lain sebagaimana hadits nabi :

 Tentang Kemiskinan Dekat Kekupuran

لْقَدَرَ يَسْبِقَ  أَنْ الْحَسَدُ كَادَ وَ كُفْرًا  يَكُوْنَ أَنْ الْفَقْرُ كَادَ
            “ Kefakiran itu amat dekat dengan kekafiran “ ( HR. Muslim )



4.       Bagaimana Seharusnya kita sebagai umat Islam menyikapi permasalahan ini ?
 Di Provinsi Bali khususnya Denpasar Barat Padang Sambian  ini misalnya, banyak fakta menunjukkan benarnya teori seperti disebut di atas. Dengan tingkat kemiskinan sekitar 40% yang ada di daerah ini, sekitar 60% lebih masyarakat di daerah ini hanya mampu mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD), dimana sebagian besar dari jumlah itu justru tidak tamat SD. Ini berarti bahwa sekitar 60% masyarakat di provinsi ini tergolong tertinggal Sumber Daya Manusia (SDM)nya, dan itu termasuk ke dalam angka kebodohan. Di daerah-daerah tertentu, seperti di pinggir kota Denpasar Barat  (padang sambian ), misalnya, sekitar 20% dari masyarakatnya tidak pernah sekolah sama sekali, dengan alasan tidak ada dana untuk itu. Mereka tidak sekolah bukan karena malas, tetapi karena miskin. Dan, akibat dari itu adalah mereka hidup dalam kebodohan.

     Adalah hal yang menarik untuk diungkap dari temuan seperti disebut  diatas bahwa kebodohan masyarakat di daerah ini berasal dari kemiskinan yang mereka derita. Mereka bodoh bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin yang tidak punya biaya untuk sekolah. Tetapi adakah hubungan kemiskinan yang mereka derita dengan kebodohan yang mereka alami itu ? Jawabannya, ada. Beberapa responden yang ditanyai mengenai hal itu menjawab bahwa mereka miskin karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara bekerja yang baik untuk mengubah keadaan hidup yang mereka derita itu.  Di sini terbenarlah teori yang mengatakan bahwa antara kemiskinan dan kebodohan adalah dua kondisi social yang saling berkait antara satu sama lain. Kebodohan menyebabkan orang miskin, dan kemiskinan juga dapat menyebabkan orang menjadi bodoh. Kehidupan orang yang menderita dua kondisi yang tidak menguntungkan ini tidak saja stagnan, tetapi justru akan menimbulkan beban kepada pihak lain, langsung atau tidak langsung. Oleh sebab itu, penanggulangannya tidak boleh dilakukan secara parsial, tetapi harus simultan.

     Kemudian, kemiskinan juga dapat menimbulkan kerawanan social di bidang keamanan. Tidak jarang orang miskin menjadi beringas ketika tuntutan dasar hidup nya tidak terpenuhi, dan akhirnya melakukan apa saja untuk memenuhi tuntutan hidup yang mendesak tersebut. Hal ini di  Denpasar Barat , antara lain, terbukti dengan termasuknya daerah ini sebagai daerah dengan tingkat kerawanan social yang cukup tinggi dan banyak nya TKI untuk mengadu nasib keluar Negri . Kaitan antara kemiskinan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi bodoh, dan kebodohan yang juga dapat membuat seseorang menjadi miskin di satu pihak, dengan kemiskinan dan kebodohan yang dapat pula berakibat munculnya prilaku-prilaku kriminal di pihak lain, adalah dua kondisi social yang sesungguhnya perlu dicaritahu factor luaran yang menyebabkan lahirnya dua kondisi yang saling berkait tersebut.  Di sini, teori yang pernah dikemukakan oleh Profesor Selo Soemarjan sekitar 27 tahun yang lalu, agaknya, relevan untuk dikemukakan.
Tokoh sosiologi terkemuka Indonesia itu menggunakan istilah “kemiskinan structural” untuk menyebutkan kemiskinan yang diderita oleh segolongan masyarakat karena struktur social yang tidak memungkinkan mereka dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapat yang sebenarnya tersedia bagi mereka. . Jadi, mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin, dan mereka miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk ikut menggunakan sumber-sumber pendapat hidup yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Tetapi, pertanyaan lanjut yang perlu dikemukakan juga dalam konteks ini adalah, kenapa mereka tidak mendapat kesempatan itu ? Apakah karena adanya ketidakadilansosial, atau justru lebih bertumpu kepada etos kerja dan atau budaya yang berlaku di tengah-tengah masyarakat itu sendiri ? Kelihatannya, kemungkinan seperti disebut terakhir lebih banyak memegang peran terciptanya kemiskinan tersebut, disamping factor structural seperti disebut di atas. Kalangan ilmuan social sepakat bahwa cara atau prilaku hidup yang dianut oleh suatu masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap tumbuh dan berkembangnya kemiskinan di masyarakat bersangkutan. Kemiskinan yang timbul oleh factor ini disebut sebagai kebudayaan kemiskinan, atau kemiskinan cultural. Kemiskinan jenis ini seringkali berkembang bila system ekonomi dan social yang berlapis-lapis rusak atau berganti seperti di masa peralihan dari feodalisme ke kapitalisme, atau pada masa pesatnya perkembangan teknologi dan industrialisasi. Maka, kembali ke  Denpasar barat , sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi di Bali, beberapa factor seperti dikemukakan di atas perlu digunakan sebagai pisau analisis untuk melihat adakah factor yang lebih dominan dalam menciptakan kemiskinan di daerah ini, atau semua factor itu bermain secara serempak, sehingga pemecahan masalahnya pun perlu dilakukan dengan pendekatan multi factor itu sendiri. Oleh sebab itu, disinilah pentingnya sebuah penelitian lapangan perlu dilakukan secara ilmiah, dan di sini pulalah sebuah kajian teoritis dipadu bersama temuan lapangan untuk menemukan solusi-solusi obyektif tentang masalah kemiskinan dan kebodohan di Provinsi Denpasar Barat 
Seperti disinggung di atas, kajian yang mendalam tentang masalah kemiskinan, kebodohan, dan infrastruktur di Provinsi Bali  ini harus terus di lanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam dan menjelaskan secara ilmiah kondisi factual yang terjadi di lapangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah tiga variable tersebut. Kajian atau penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen atau pihak lainya diharap berguna sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis bagi Gubernur dan bagi siapa saja yang peduli terhadap persoalan-persoalan kemiskinan, kebodohan, dan infrastruktur di negeri ini secara keseluruhan.Begitupun seterusnya, bagi peneliti-peneliti diharap dapat menjadi referensi tertulis dan ilmiah, sehingga apapun kebijakan yang akan mereka lakukan akan menjadi sesuatu yang rasional, dan proporsional, serta jauh dari sekedar dugaan-dugaan yang justru akan menambahkan banyaknya permasalah berikut ketimbang memecahkannya sebagaimana diharapkan oleh kita semua.Adapun peliputan yang lakukan di lapangan dengan menjadi kan teori-teori ilmiah mutakhir tentang kemiskinan dan kebodohan sebagai pisau analisis untuk menemukan berbagai factor yang bermain di sekitar masalah tersebut.
Disamping itu juga teori-teori itu juga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam menentukan langkah-langkah penanggulangannya yang dirasa perlu dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan masalah ini Bali. Saya secara pribadi memandang cara seperti ini lebih tepat, agar kemungkinan terjadinya bisa dapat diminimalisir, karena teori-teori yang digunakan memang telah teruji secara ilmiah, walau untuk Bali  masih sebagai sesuatu yang baru. Dengan menggunakan teori-teori yang telah teruji itu juga, sebuah upaya untuk berguru kepada orang atau pihak-pihak tertentu yang telah berpengalaman tidak ditinggalkan, sehingga kemungkinan akan terjadinya kesalahan dapat diperkecil.Berkenaan dengan hal tersebut diatas, salah satu upaya pemerintah dalam memberantas kebodohan dan kemiskinan ini adalah dengan memperbanyak / mendorong / memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kalangan peneliti dengan memberikan dukungan moril dan sprituil, sehingga diharapkan nantinya, penelitian-penelitian tersebut bisa makximal dan mendapatkan hasil yang berkualitas, sehingga bisa menjadi acuan pemerintah dalam menjalankan amanah rakyat, serta realisasi untuk menjadikan masyarakat bebas dari kebodohan dan kemiskinan akan terwujud. Amin



BAB IV

PENUTUP


KESIMPULAN
Sumber daya alam yang di anugrahkan Allah SWT. Di bumi Indonesia khususnya di bumi Denpasar Barat Padang Sambian, Menunngu sumber daya manusia Indonesia untuk mengelolanya.
Kemiskinan adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia, bila dan di manapun mereka berada
Kemiskinan adalah sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun demikian belum tentu semua manusia menyadari kalau mereka adalah orang miskin. Kesadaran itu baru dirasakan ketika mereka telah berinteraksi dan membandingkan kehidupan yang dirasakannya dengan kehidupan orang lain yang mempunyai tingkat kehidupan social dan ekonomi yang lebih tinggi dari mereka.
Mereka bodoh bukan karena tidak mau sekolah, tetapi karena mereka adalah orang miskin yang tidak punya biaya untuk sekolah.Jadi, mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin, dan mereka miskin karena tidak mendapat kesempatan untuk ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan hidup yang sebenarnya tersedia untuk mereka.

Jadi, berdasarkan pengertian, penyebab dan cara mengatasinya kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya manusia itu tidak ada yang bodoh tetapi malas sehingga sumber daya manusia Indonesia rendah dan tertinggal di segala bidang dari negara – negara lain .
Indonesia, khususnya Denpasar Barat Padang Sambian akan lebih tinngi kemakmuran dan derajatnya di banding dengan negara – negara lain bila sumber daya alam ( SDA ), sumber daya manusia ( SDM ) dan keimanan di korelasikan. 
  DAFTAR PUSTAKA

1. Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, Jakarta, Sinar Harapan, 1984, hal. 11.
2. Data Primer 2004.
3. Kapolda Riau, dalam Riau Pos
4. Selo Soemardjan, “Kemiskinan Struktural dan Pembangunan: Pengantar,” Kemiskinan Struktural, ed.  
    Alfian et. al., Jakarta, YIIS., 1980, h.5.
5. Lihat dan badingkan, Oscar Lewis, dalam Parsudi, ibid., h.29-32.



      SARAN
Sebaiknya masarakat Indonesia khususnya umat Islam yang ada di Denpasar Barat Padang Sambian dan juga para  generasi muda sebagai pelajarnya ,siswa-siswinya dan mahasiswa pada umumya suoaya bisa lebih giat lagi dalam meningkatkan kegiatan belajar menuntut ilmu karena dengan ilmu  bisa bersaing dalam dunia pendidikan Internasional, seperti olimpiade-olimpiade yang sudah ada sejak zaman dahulu sebagai peningkatan sumber daya manusia ,  juga supaya bisa mengelola sumber daya alam yang ada yang telah di karuniakan oleh Allah swt dapat dikolola oleh sumber daya manusia Indonesia  sendiri,  generasi Islam harus tampil depan untuk jadi kholipah di muka bumi  nusantara dengan modal SDA,SDM, dan Ilmu  Sehingga kemakmuran  akan tercapai, dengan prinsip tidak jauh dari Al-Qur’an dan Hadits yaitu :   Berotak London Berhati Mekkah” . Amiiiiin